Tugas banyak menuntut
Deadline semakin dekat
Laksana emas yang mulai berkarat
Rasa kantuk semakin kuat
Tak ada waktu untuk istirahat
Ibadah untuk rehat
Demi melepas penat
Di saat waktu terus mendesak
Pikiran terhempas ombak
Tiba-tiba tercium aroma semerbak
Dari tempat aku berpijak
Aku mulai menyadari
Aroma semerbak ini
Dan akupun datang kemari
Di tempat yang kukunjungi
Ah, inilah pendampingku
Yang terus menemaniku
Tanpa pandang waktu
Tanpa pandang bulu
Inilah pendamping yang terus ada
Bukan sekedar pelepas dahaga
Tapi sebuah kenikmatan yang tiada duanya
Yaitu secangkir kopi yang luar biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar