Sabtu, 09 Januari 2016

Secangkir Kopi

Malam semakin larut
Tugas banyak menuntut
Deadline semakin dekat
Laksana emas yang mulai berkarat

Rasa kantuk semakin kuat
Tak ada waktu untuk istirahat
Ibadah untuk rehat
Demi melepas penat

Di saat waktu terus mendesak
Pikiran terhempas ombak
Tiba-tiba tercium aroma semerbak
Dari tempat aku berpijak


Aku mulai menyadari
Aroma semerbak ini
Dan akupun datang kemari
Di tempat yang kukunjungi


Ah, inilah pendampingku
Yang terus menemaniku
Tanpa pandang waktu
Tanpa pandang bulu


Inilah pendamping yang terus ada
Bukan sekedar pelepas dahaga
Tapi sebuah kenikmatan yang tiada duanya
Yaitu secangkir kopi yang luar biasa






Tidak ada komentar: